Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan pelayanan bagi peserta didik yang sangat penting artinya untuk membantu menunjang kelancaran penyelenggaraan pendidikan. Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada mahasiswa agar masing-masing dapat berkembang secara optimal. Layanan yang diberikan dapat berfungsi sebagai upaya pencegahan (preventif), pengembangan, dan perbaikan (kuratif).
Pada dasarnya pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ditujukan pada pribadi siswa secara perseorangan dengan harapan dapat mengembangkan kemampuan individu secara optimal. Secara lebih khusus, sasaran bimbingan dan konseling meliputi tahapan-tahapan pengembangan kemampuan.
Pengungkapan, Pengenalan, dan Penerimaan Diri
Kesadaran tentang diri sendiri ini akan tercapai bila kemamuan pengungkapan diri dapat berkembang dengan baik. Hasil pengungkapan diri dapat berkembang dengan baik. Hasil pengungkapan diri yang obyektif merupakan dasar yang sehat untuk mengenal diri sendiri sebagaimana adanya.
Pengungkapan, Pengenalan, dan Penerimaan Lingkungan
Ada kecenderungan bahwa seseorang individu dewasa tidak hanya dituntut untuk mengenal diri sendiri, melainkan juga dituntut untuk mengenal lingkungannya. Pribadi yang sehat selalu berusaha bersikap positif terhadap diri sendiri dan terhadap diri lingkungannya, sehingga membawa keuntungan timbal balik antara individu dan lingkungannya.
Pengambilan Keputusan
Setelah siswa mampu mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, tahap berikutnya adalah pembinaan kemampuan untuk mengambil keuptusan yang bertujuan agar individu yang dibimbing mampu mengambil keuptusan untuk dirinya sendiri.
Pengarahan Diri
Pengarahan diri ini dapat berupa latihan-latihan secara tekun, mengikuti responsi dengan rajin, berkonsultasi kepada guru dan sebagainya.
Perwujudan Diri
Kemampuan mewujudkan diri merupakan salah satu tujuan akhir dari usaha bimbingan dan konseling. Setiap individu hendaknya mampu mewujudkan diri sendiri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dasar dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya. Kemampuan mewujudkan diri akan menunjang terbentuknya insan yang mandiri, bertanggung-jawab, bersemangat, kreatif dan sebagainya.
Ruang lingkup bimbingan dan konseling dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:
1. Segi Fungsi, meliputi:
Upaya pencegahan;
Pengembangan;
Penyaluran;
Penyesuaian;
Perbaikan.
2. Segi sasaran bimbingan dan konseling bertujuan agar para siswa mencapai:
Perkembangan melalui pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri dan lingkungan;
Pengambilan keputusan;
Pengarahan diri;
Perwujudan diri.
3. Segi Layanan, meliputi: Pengumpulan data, Pemberian informasi, Penempatan;
Konseling dan bentuk layanan lainnya;
Alih tangan;
Penilaian dan tindak lanjut.
4. Segi Masalah, meliputi:
Bimbingan pendidikan;
Bimbingan jabatan;
Bimbingan sosial, pribadi emosional.
Pada dasarnya pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ditujukan pada pribadi siswa secara perseorangan dengan harapan dapat mengembangkan kemampuan individu secara optimal. Secara lebih khusus, sasaran bimbingan dan konseling meliputi tahapan-tahapan pengembangan kemampuan.
Pengungkapan, Pengenalan, dan Penerimaan Diri
Kesadaran tentang diri sendiri ini akan tercapai bila kemamuan pengungkapan diri dapat berkembang dengan baik. Hasil pengungkapan diri dapat berkembang dengan baik. Hasil pengungkapan diri yang obyektif merupakan dasar yang sehat untuk mengenal diri sendiri sebagaimana adanya.
Pengungkapan, Pengenalan, dan Penerimaan Lingkungan
Ada kecenderungan bahwa seseorang individu dewasa tidak hanya dituntut untuk mengenal diri sendiri, melainkan juga dituntut untuk mengenal lingkungannya. Pribadi yang sehat selalu berusaha bersikap positif terhadap diri sendiri dan terhadap diri lingkungannya, sehingga membawa keuntungan timbal balik antara individu dan lingkungannya.
Pengambilan Keputusan
Setelah siswa mampu mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, tahap berikutnya adalah pembinaan kemampuan untuk mengambil keuptusan yang bertujuan agar individu yang dibimbing mampu mengambil keuptusan untuk dirinya sendiri.
Pengarahan Diri
Pengarahan diri ini dapat berupa latihan-latihan secara tekun, mengikuti responsi dengan rajin, berkonsultasi kepada guru dan sebagainya.
Perwujudan Diri
Kemampuan mewujudkan diri merupakan salah satu tujuan akhir dari usaha bimbingan dan konseling. Setiap individu hendaknya mampu mewujudkan diri sendiri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dasar dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya. Kemampuan mewujudkan diri akan menunjang terbentuknya insan yang mandiri, bertanggung-jawab, bersemangat, kreatif dan sebagainya.
Ruang lingkup bimbingan dan konseling dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:
1. Segi Fungsi, meliputi:
Upaya pencegahan;
Pengembangan;
Penyaluran;
Penyesuaian;
Perbaikan.
2. Segi sasaran bimbingan dan konseling bertujuan agar para siswa mencapai:
Perkembangan melalui pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri dan lingkungan;
Pengambilan keputusan;
Pengarahan diri;
Perwujudan diri.
3. Segi Layanan, meliputi: Pengumpulan data, Pemberian informasi, Penempatan;
Konseling dan bentuk layanan lainnya;
Alih tangan;
Penilaian dan tindak lanjut.
4. Segi Masalah, meliputi:
Bimbingan pendidikan;
Bimbingan jabatan;
Bimbingan sosial, pribadi emosional.