bn2v154MDaRwUuRjzbo7E5tA7HFKoHvHqpphWhL8

Apa Saja Zat Pencerdas Otak? EPA, AA, DHA, LCPUFA, LA, ALA

Zat pencerdas otak anak tak cuma AA dan DHA saja, seperti yang banyak diiklankan. Ada zat-zat gizi lain yang perannya malah lebih penting.

Perkembangan mental anak tidak semata bergantung pada gen yang ia miliki. Gizi yang baik selama dalam kandungan serta pada tahun-tahun awal kehidupan, serta stimulasi lingkungan, juga berperan sangat penting.

Selama dalam kandungan, janin mengandalkan asupan gizi dari apa yang dikonsumsi sang ibu, termasuk zat-zat gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak. Setelah lahir, perkembangan otak anak dipengaruhi oleh apa yang orangtua berikan melalui ASI, susu formula, dan makanan lain yang anak konsumsi.

Bahkan sewaktu masih bayi, otak anak menerima dan menyimpan informasi yang ia dapat. Neuron -sel-sel otak- berinteraksi dengan neuron lain untuk menghasilkan jalur komunikasi dan belajar yang rumit. Pembentukan kabel-kabel saraf pada otak bayi ini berlangsung cepat pada tahun-tahun awal. Seberapa banyak jumlah kabel saraf serta jalinan yang terbentuk, akan mempengaruhi sepanjang sisa hidup anak. Karena proses ini menggunakan banyak energi dan zat-zat gizi, pola makan anak yang baik menjadi penting sekali.

Namun, zat gizi pencerdas otak tak hanya asam lemak AA (asam arakhidonat) dan DHA (asam dokosaheksanoat) saja, seperti yang banyak diiklankan. Zat-zat lainnya bahkan punya peran lebih penting dalam mengoptimalkan kerja otak. Yuk, kita cari tahu!

Protein
Fungsi utama protein adalah membentuk jaringan tubuh yang baru dan mengganti jaringan yang rusak. Di masa pembentukan jaringan secara besar-besaran, misalnya saat janin, proteinlah yang membentuk dan membuat tumbuh jaringan tubuh janin, termasuk otak. Protein bisa digunakan sebagai bahan bakar tubuh jika karbohidrat dan lemak jumlahnya tidak mencukupi. Juga, mengatur berbagai proses tubuh dengan cara membuat zat-zat seperti enzim dan hormon.

Bahan makanan hewani lebih baik kandungan proteinnya dibanding bahan makanan nabati, sebab kandungan asam amino esensialnya lebih lengkap. Rata-rata kebutuhan protein saat wanita tidak hamil 45 gram per hari. Namun saat hamil, disarankan 75-100 gram per hari, atau harus ada di setiap waktu makan. Protein tak hanya bermanfaat mencegah tekanan darah tinggi pada ibu hamil, tapi juga memaksimalkan pertumbuhan otak janin.

Zat Besi
Zat besi sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental bayi serta balita. Perkembangan fisik yang sangat cepat, dengan berat badan meningkat 3 kali lipat pada 12 bulan pertama, memerlukan jumlah zat besi yang tinggi. Ditambah lagi, pada usia 0-2 tahun, ukuran otak anak berkembang hingga mencapai 80% ukuran otak orang dewasa. Jadi, penting sekali jika kebutuhan zat besi ini terpenuhi. Sebab zat besilah yang membawa oksigen -pembakar zat gula dalam otak- agar bisa menghasilkan energi untuk proses berpikir.

Jika bayi tidak lahir prematur, ditambah menyusu ASI, ia punya cadangan zat besi yang cukup untuk 4-6 bulan. Setelah ini, bayi sebaiknya diberi makanan semi padat yang kaya zat besi. Kekurangan zat besi bisa berdampak panjang dan tidak bisa balik. Banyak penelitian menunjukkan, kekurangan zat besi pada bayi dan balita mengganggu fungsi pemikiran, menurunkan IQ, kurang mampu konsentrasi, dan rendahnya prestasi belajar.

LCPUFA
Banyak fungsi sistem saraf otak, termasuk mood (suasana hati), perilaku, kinerja mental, bahkan IQ, bergantung pada nutrisi yang baik. Karena otak manusia terdiri dari sekurangnya 60% lemak, dan hampir semua sistem saraf dibuat dari long chain polyunsaturated fatty acid (LCPUFA) alias asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang, maka LCPUFA memegang peran yang sangat penting. Menurut berbagai penelitian, anak yang makan makanan kaya LCPUFA pada bulan-bulan awal, punya kapasitas belajar dan intelektual yang lebih besar.

LCPUFA yang termasuk asam lemak esensial (harus dikonsumsi dari makanan) adalah asam linoleat (LA) dan asam alfa-linolenat (ALA). Dalam tubuh, asam linoleat yang masuk kelompok omega-6 ini dirubah menjadi asam arakhidonat (AA). Sedangkan asam alfa-linolenat yang masuk kelompok omega-3 dirubah menjadi asam dokosaheksanoat (DHA) serta asam eikosapentanoat (EPA).

Asam lemak esensial dibutuhkan untuk banyak proses dalam tubuh, termasuk menjaga keutuhan kulit dan lapisan dinding sel, mendukung pertumbuhan tubuh, sistem kekebalan tubuh, serta membuat eikosanoid, yakni senyawa-senyawa seperti hormon. Sedangkan EPA dan DHA merupakan komponen penting dalam sel-sel otak dan retina mata.

LCPUFA ditemukan secara alami dalam ASI, dan sekarang banyak disertakan dalam susu formula atau suplemen makanan anak. Ibu menyusui perlu mengkonsumsi makanan kaya PUFA dalam makanannya, untuk memastikan bayi memperoleh manfaat dari makanan otak ini. Minyak nabati seperti minyak jagung, minyak biji kapas, minyak kedelai, minyak almond, merupakan sumber LA dan ALA. Sedangkan ikan yang berlemak tinggi seperti tuna, salmon, sarden, dan mackerel, serta daging ayam dan kuning telur merupakan sumber EPA dan DHA.

Setelah anak mulai makan makanan padat, sertakan makanan-makanan kaya PUFA ini dalam makanan anak untuk menjamin perkembangan otak yang optimum. Jika makanan ini tidak secara teratur dalam menu harian anak, suplemen minyak ikan bisa membantu. Namun umumnya baru boleh diberikan setelah anak mencapai 6 tahun -yang perkembangan otaknya relatif sudah berhenti- dengan dosis separuh dosis orang dewasa.

Kebutuhan asam lemak esensial adalah 1-2% dari total kalori harian buat orang dewasa dan 3% pada bayi, dengan perbandingan omega-6 dengan omega-3 10:1. Kebutuhan asam linoleat sekitar 1-2% dari total kalori harian (sekitar 1 sendok makan minyak nabati). Untuk asam linolenat sekitar 4 gram per hari (sekitar 1 sendok makan juga) atau 0,1-0,3 gram kombinasi ALA, EPA, dan DHA.

Vitamin dan Mineral
Meskipun tidak ada makanan khusus yang bisa membuat si kecil 'lebih cerdas', pola makan yang menyeluruh dari makanan yang kaya gizi akan membuat otak anak berkembang mencapai potensinya.
Vitamin B penting untuk kewaspadaan mental. Vitamin ini ditemukan sebagian besar dalam sereal biji-bijian utuh, produk susu, dan daging. Antioksidan seperti vitamin A, D, C, dan E juga penting, dan ditemukan dalam makanan seperti kismis, apel, anggur, cherry, aprikot, kacang-kacangan kering, yogurt, dan oatmeal.

Sumber: Tabloid Ibu & Anak

Untuk modern ini ada suplemen yang bisa membantu membuat otak cerdas. Produk tersebut namanya ENBEPE. 
Nutrisi otak dari ekstrak tumbuh-tumbuhan alami yang diformulasikan khusus untuk menjaga kesehatan, mengoptimalkan dan memperbaiki fungsi otak.
Harga Rp. 138.000 (isi 30 kapsul)

Manfaat dan kegunaan :
- membantu meningkatkan kecerdasan otak serta menurunkan gejala stress dan depresi 
- sebagai antioksidan yang melindungi otak dari racun dan radikal bebas
- memberikan efek relaksasi pada sistem syaraf yang overaktif
- sangat bermanfaat bagi penderita stroke (dipadukan dengan Lecithin), pikun, dan gangguan jiwa, skizofren

Info Pemesanan/Order ENBEPE:
HP
08978858995

PIN BB
282D377C

Semoga Bermanfaat.
Related Posts

Related Posts

Post a Comment