bn2v154MDaRwUuRjzbo7E5tA7HFKoHvHqpphWhL8

Pengertian Konjungsi dan macam-macam konjungsi

Konjungsi atau kata sambung atau kata hubung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat dan sebagainya dan tidak untuk tujuan atau maksud lain
  1. Konjungsi Pertentangan
    Konjungsi pertentangan ialah konjungsi koordinatif yang bisa menghubungkan dua bagian kalimat yang sejajar dengan mempertentangkan kedua bagian itu.Biasanya pada bagian kedua menduduki posisi yang jauh lebih penting dari yang pertama, misalnya : tetapi, akan tetapi, melainkan, padahal, sebaliknya, sedangkan, dan juga namun.
  2. Konjungsi Temporal waktu
    Konjungsi waktu yang menjelaskan hubungan waktu diantara dua hal ataupun peristiwa. Kata-kata konjungsi temporal berikut ini bisa menjelaskan hubungan yang tak sederajat.
    Misalnya saja: apabila, bila, bilamana, hingga, demi, ketika, sambil, sampai, sebelum, sedari, sejak, semenjak, selama, sementara, setelah, seraya, waktu, sesudah, dan juga tatkala. Sementara konjungsi yang berikut ini menghubungkan dua bagian kalimat yang sudah sederajat, misalnya saja sebelumnya serta sesudahnya.
  3. Konjungsi Sebab atau kausalitas
    Konjungsi sebab yang menjelaskan bahwa sebuah peristiwa terjadi dikarenakan sebuah sebab tertentu. Apabila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk dari kalimat ialah akibatnya. Kata yang dipakai agar menyatakan hubungan sebab ialah sebab, sebab itu, karena, dan juga karena itu.
  4. Konjungsi Syarat atau kondisional
    Konjungsi syarat yang menjelaskan bahwa sebuah hal bisa terjadi bila syarat -syarat yang sudah disebutkan itu sudah dipenuhi. Kata kata yang menyatakan hubungan ini ialah jika, jikalau, asalkan, apabila, kalau, dan juga bilamana.
  5. Konjungsi Perbandingan
    Konjungsi perbandingan yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara untuk membandingkan kedua hal itu. Kata-kata yang sering digunakan didalam konjungsi ini ialah sebagai, sebagaimana, bagai, seperti, bagaikan, ibarat, seakan-akan, umpama, dan juga daripada.
  6. Konjungsi Penegas atau menguatkan
    Konjungsi ini fungsinya untuk menegaskan ataupun meringkas sebuah bagian kalimat yang sudah disebut sebelumnya. Termasuk di dalam konjungsi hal-hal yang sudah menyatakan rincian. Kata-kata yang termasuk didalam konjungsi ini ialah bahkan, apalagi, yakni, yaitu, misalnya, umpama, ringkasnya, dan juga akhirnya.
  7. Konjungsi Pembenaran atau konsesif
    Konjungsi pembenaran yakni sebuah konjungsi subordinatif yang bisa menghubungkan 2 hal menggunakan cara membenarkan ataupun mengakui sebuah hal, sementara menolak hal yang lain bisa ditandai oleh konjungsi tadi.
    Pembenaran dinyatakan didalam klausa utama atau induk kalimat, untuk penolakan yang dinyatakan didalam sebuah anak kalimat yang sudah didahului oleh konjungsi misalnya, meskipun, biarpun, walaupun, biar, sungguhpun, kendatipun, dan juga sekalipun.
  8. Konjungsi Pembatasan
    Konjungsi ini bisa menyatakan pembatasan kepada sesuatu hal ataupun dalam batas-batas yang dimana perbuatan bisa dikerjakan, misalnya kecuali, selain, serta asal.
  9. Konjungsi Aditif atau gabungan
    Konjungsi aditif (gabungan) ialah konjungsi koordinatif yang funsginya untuk menggabungkan dua kata, frasa, klausa, ataupun kalimat didalam kedudukan yang sederajat, misalnya saja : dan, lagi, lagi pula, dan juga serta.
  10. Konjungsi Disjungtif atau pilihan
    Konjungsi pilihan ialah konjungsi koordinatif yang bisa menghubungkan dua unsur yang sederajat yang memilih salah satu dari dua hal ataupun lebih, misalnya: atau, atau….atau, baik…baik…, maupun, dan juga entah…entah…
  11. Konjungsi Final atau tujuan
    Konjungsi tujuan ialah semacam konjungsi modalitas yang bisa menjelaskan maksud dan juga tujuan sebuah peristiwa, ataupun tindakan. Kata-kata yang biasa digunakan agar dapat menyatakan hubungan ini ialah : supaya, guna, untuk, dan juga agar.
  12. Konjungsi Akibat atau konsekutif
    Konjungsi akibat yang menjelaskan bahwa sebuah peristiwa terjadi akibat sebuah hal yang lainnya. Didalam hal ini anak kalimat ditandai dengan konjungsi yang menyatakan sebuah akibat, sedangkan peristiwanya dinyatakan didalam induk kalimat. Kata-kata yang digunakan agar bisa menandai konjungsi akibat ialah sehingga, sampai, dan akibatnya.
  13. Konjungsi Tak Bersyarat
    Kata penghubung tak bersyarat bisa menjelaskan bahwa sebuah hal bisa terjadi tanpa perlu terdapatnya syarat – syarat yang untuk dipenuhi. Kata – kata yang termasuk didalam konjungsi ini ialah walaupun, meskipun, dan biarpun.
  14. Konjungsi Korelatif
    Konjungsi korelatif ialah konjungsi yang menghubungkan 2 kata, frasa, ataupun klausa; serta kedua unsur itu mempunyai status sintaktis yang sama.
    Konjungsi korelatif yang terdiri atas 2 bagian yang sudah dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, ataupun klausa yang dihubungkan.
    Contoh : baik … maupun …, tetapi (…) juga …, (maupun) … tidak hanya …, apa(kah) … atau … jangankan …, demikian (rupa) … sehingga… pun ….
  15. Konjungsi Penjelas atau penetap
    Konjungsi penjelas fungsinya menghubungkan bagian kalimat yang terdahulu dengan perinciannya. Contoh dari kata didalam konjungsi ini ialah bahwa.
  16. Konjungsi Urutan
    Konjungsi ini yang menyatakan urutan sebuah hal. Kata yang termasuk didalam konjungsi ini ialah mula-mula, lalu, dan juga kemudian.
Related Posts

Related Posts

Post a Comment