Oleh Muh Zuhri-Guru SMA Negeri 2 Boyolali
Nomor HP: 081326446361
Pengertian Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa
Berikut ini disajikan pengertian pembelajaran berbasis aktivitas siswa dari beberapa pakar yang disampaiakan dalam webinar pembelajaran berbasis aktivitas siswa pada 12 Desember 2020 yang diselenggarakan oleh P3GTK Kemdikbud.
1. Pembelajaran Berbasis Aktivitas adalah strategi pembelajaran dengan pendekatan/paradigma induktif yang berorientasi pada murid yang dilakukan melalui penggunaan model dan metode pembelajaran tertentu (Prof. Dr. Supardi-Ketua Pengurus Besar PGRI).
2. Pembelajaran berbasis aktivitas (activity based learning) adalah proses pembelajaran yang secara terus-menerus melibatkan siswa untuk secara aktif berpartisipasi dalam membangun pengalaman belajar, bukan sebagai pendengar pasif semata. Proses pembelajaran harus memberikan peran aktif pada siswa. Belajar melalui dan dari aktivitas sehingga guru perlu mengembangkan ragam aktivitas untuk membuat anak menikmati pembelajaran (Dr. Fathur Rohim-Widyaiswara P4TK Bahasa).
3. Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa berarti suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dengan menggunakan pendekatan pada kegiatan atau aktivitas siswa. Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi aktivitas siswa (PBAS).
Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini menekankan kepada aktivitas sisiwa secara optimal, artinya pembelajaran menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Seorang siswa yang tampaknya hanya diam saja, tidak berarti memiliki kadar pembelajaran berorientasi aktivitas siswa yang rendah dibandingkan dengan seseorang yang sibuk mencatat. Sebab, mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif, misalnya menyimak, menganalisis dalam pikirannya. Sebaliknya, siswa yang sibuk mencatat tidak bisa dikatakan memiliki kadar pembelajaran atau aktivitas yang tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar secara fisik aktif mencatat, tidak diikuti oleh aktivitas mental dan emosional.
Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa juga menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Artinya, dalam pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa pembentukan siswa secara keseluruhan merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini tidak menghendaki pembentukan siswa yang secara intelektual cerdas tanpa diimbangi olah sikap dan keterampilan, dan sebagainya.
Penerapan Pembelajaran yang Berbasis Aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran yang berbasis pada aktivitas siswa diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan sebagainya. Keaktifan siswa ada yang dapat diamati secara langsung seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya. Namun ada juga yang tidak dapat diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak.
(http://www.smpn1badegan.sch.id/index.php?id=artikel&kode=30)